SMK PGRI3 TANGGUL

Cari Blog Ini

Senin, 09 Agustus 2010

cerpen lagu hujan

hujan turun lebat sekali .. tak kusangka , siang hari yang penuh terik , berbalas hujan begitu deras sore harinya. aku berlari menerjang rintik hujan yang membasahi bajuku. kuberlari , tak peduli sepatuku sudah tergenang air , kulewati saja menuju sebuah halte kosong , dimana aku harus menunggu kendaraan yang bakal mengantarku pulang. jalan yang tergenang air , hingga kendaraan yang nekat melintas harus menyalakan lampu kalau mau melintas.

sesampainya di halte itu , lega rasanya , kutarik nafas dalam dalam meski dingin mulai menembus tulang. benar benar deras hujan kali ini , sesekali gelegar petir menjadi pelangkap , ketika alam mulai marah akibat ulah manusia. ahh sudahlah , tak sampai ku berfikir sejauh itu , yang ku pikirkan kali ini , bagaimana caranya untuk sampai dirumah.

"arggh lama betul ..!" aku mulai mengeluh lantaran angkutan yang ku tunggu sedari tadi belum kunjung tiba.

"mana sudah jam segini lagi ..." kulihat jam tanganku yang berembun gara gara kehujanan menunjukan pukul 5 sore.

 beberapa kendaraan umum menepi , lalu lalang , tapi angkutan yang jurusan pulang selalu saja penuh atau tak datang - datang. hujan yang belum terdengar nada nada reda nya membuatku putus asa. dingin dan lapar mulai mendera. tak berapa lama aku duduk saja di bangku halte itu. masih sendiri seperti tadi , tak ada seorangpun yang berteduh bersamaku. ditengah deras hujan yang semakin menggila , dan angin berhembus kencang sebuah mobil tiba tiba menepi persis didepan ku , dan gila nya aku terkena genangan yang menggumpal di pinggir jalan raya.

 "Sialan !"

sambil merapikan bajuku yang terkena cipratan air , kulihat mobil itu berhenti sejenak , entah apa yang terjadi didalam sana . begitu lama kuperhatikan , sampai sampai lampu dobel sen nya dinyalakan. tak berselang lama , pintu sebelah kiri terbuka .. iseng kudengar seperti ada pertengkaran disana ..

 "udah pergi aja kamu sana ! cukup sampai disini aja !"

sayup kudengar seorang wanita mengucapkan kata kata itu.

 benar saja , wanita itu keluar dari mobil , membanting pintu dengan penuh emosi , meski hujan membasahi tubuhnya , ia seakan tak peduli dan terus saja bersilat lidah dengan seseorang didalam mobil sana sampai ia berlidung dibawah halte , dan mobil yang membawanya tadi pergi berlalu. wanita itu lalu duduk , tak jauh dari jangkauan mataku. ia terlihat bingung ,tertunduk dan air matanya mulai jatuh .

aku kaget melihatnya , tangisnya semakin menjadi , seolah ingin menghentikan hujan yang masih saja deras turun. aku yang tadi tak mempedulikan kehadiranya , terhenyak juga melihat seorang wanita menangis begitu menjadi dihadapanku. ingin aku menyapa atau sekedar menghiburnya .. sedari tadi aku memperhatikannya . sayang sekali , wajah secantik itu harus digenangi air mata.

sepertinya wanita itu sadar kuperhatikan , ia usap air mata dari pipinya menoleh kearahku sejenak , lalu berpaling dan kembali menangis ...  Tak berselang lama , ketika sedang asyik kupandangi , wanita itu mulai mengurangi kecepatan tangisannya , masih ia tersedu – sedu . airmatanya ia usap , dan ia menoleh kearahku!

“astaga!”

 aku lalu mengalihkan pandangan yang sedari tadi tertuju padanya. Sesekali aku lirik kearahnya , rupanya ia sudah tak memandangiku lagi. Namun , ia tetap terisak – isak , belum puas rupanya ia menangis , airmatanya tumpah lagi . aku jadi geleng – geleng kepala melihatnya , dengan gagah berani aku beranjak dari tempat duduku , berjalan perlahan kearahnya.

Dengan penuh percaya diri aku duduk disebelahnya. Oh , memang cantik orang ini kalau dilihat dari dekat.

 “ma.. maaf mbak .. “ Wanita tu kemudian menoleh kearahku , dengan tajam ia melihatku.

 “kenapa??!!??” dengan nada terisak.

“..hah buat apa duit Rp. 1.000,- ??!??”

Gara gara gugup , jadi salah aku , yang harusnya mengambil tissue , malah ambil duit seribu. padahal sudah percaya diri aku ingin membantunya.

“lho …!! .. maa .. maaf mbak ..”

 “ini mbak saya punya tissue .. barangkali butuh ..” Aku menyodorkan beberapa lembar tissue padanya , ia tetap saja memandangku , kubalas saja dengan senyuman hangat , meski aku kedinginan saat itu.

Setelah berpikir selama beberapa detik , wanita itu mengambil tissue yang tadi kusodorkan. Ia seka air matanya yang tersisa.

 “mas minta lagi dong ..” Dengan senang hati aku berikan lagi padanya . senang rasanya bisa membantu .

 “breeet !!!” Wanita itu membuang ingusnya. damn , kaget aku . mungkin dalam hidungnya sudah penuh ingus.

“terimakasih mas ..”katanya dengan suara agak serak .

“ooh .. iya .. mbak .. sama – sama”

Lama aku terdiam di sebelahnya , begitupula wanita itu , aku sebenarnya ingin mengajak ia ngobrol , tapi .. takut jadinya mengganggu.jadi hanya kuperhatikan saja dia , takut - takut ia menangis lagi atau pingsan .. bisa saja . tapi kalau pingsan , aku yang pertama memberi nafas buatan .. hmmm seandainya saja.

berhubung hujan yang tinggal menyisakan gerimis , beberapa orang mulai berteduh atau menunggu kendaraan melitas didepan halte yang sepi ini. dan aku masih duduk beberapa inci dari wanita itu , terlihat ia sudah menghentikan "nangis bombaynya" .

lagi lagi dalam benaku ingin menyapa dirinya , paling tidak bertanya ... "pulangnya kemana?" atau "gemana kalau kita pulang bareng" namun tak satu katapun terucap dari bibirku ini . arrgh apa gara gara grogi tadi ya?

"Kyaaaaa!"

wanita itu rupanya takut petir , secepat kilat ia merapat dan menyandarkan bahunya padaku , tangannya menutupi kedua telinganya. kulihat ia masih saja begitu meski petir sudah berlalu.

"udahan gluduknya , mbak.."

iapun membuka matanya perlahan , sadar ia begitu rapat denganku , wanita itu segera bangkit dan duduk melebar , tidak sedekat tadi.

"Syukur deh .. takut saya mas ama gluduk .."

 "....lho belum pulang , mas ..?" lanjut wanita itu.

sontak kaget aku mendengar pertanyaan wanita itu , karena aku baru mau pulang kalau dia pulang duluan , karena sedari tadi aku menungguinya disini !

 "..be..belum mbak .. bentar lagi kayaknya .. lha mbak sendiri ..?"

"...bentar lagi mas.. nunggu jemputan .."

"oouuw.." tak lama , handphonenya berdering keras lama ia bercakap - cakap , sampai harus 'menjauh' dariku.

 "..sorry mas .. .."

 ".. nggak apa , pulang kemana mbak...."

belum sempat aku melanjutkan pertanyaan , handphonenya sudah berbunyi lagi .. huh ! lama aku menunggu si cantik ini menelfon , demi menanyakan sebuah pertanyaan yang kurang penting sebenarnya ... tak apa lah , kapanlagi aku bisa duduk sedekat ini dengan wanita cantik ..

"..maaf mas , tadi kenapa .. ?" dengan wajah tanpa dosa.

 "emmhh .. " dengan nada agak malas ..

 "tinggal dimana ??" lanjutku.

"ooh .. bilang dari tadi mas .. hehe saya tinggal di ..."

lagi - lagi ponselnya berbunyi . ahh sialan betul yang menelfon , tidak boleh liat orang senang rupanya ! grrrrrrrrrrrr ! lagi lagi aku harus menunggu padahal hanya bertanya alamat saja .. ya sudah .. malas aku bertanya lagi jadinya ..

"rumah saya di jalan citra mas ..." ucapnya dengan nada riang gembira . ia tak lupa dengan pertanyaanku kini.

 “jalan citra?”

“gila .. di jalan citra , rumah orang kaya semua tuh .. bukan orang sembarangan nih cewek ..jangan – jangan anak juragan jengkol yang tinggal disana lagi ..” gumamku dalam hati.

sedang asyik asyiknya aku membahas tentang jalan citra , hujan turun lagi . oh god , disatu sisi aku senang karena bisa berlama - lama duduk berdua dengannya . tapi di lain sisi , perutku sudah keroncongan , ingin segera makan !

"yahh ujan lagi .."keluhnya.

"...iya ujan mulu .." lanjutku .

beberapa orang tukang ojek payung mulai menawarkan jasanya ditengah guyuran hujan , pedagang asongan mulai lalu lalang dihadapanku . melamun aku sambil sesekali memegangi perutku yang lapar. ternyata memandangi wanita cantik tak membuat laparku hilang. kulihat tukang gorengan yang menggelar daganganya tak jauh dariku . semangat sekali dia menggoreng.

"glek"

aku menelan air liurku sambil melihat renyahnya tempe goreng , tahu isi dan bakwan yang aromanya menggugah selera.

"beli ahh , tar keburu laper lagi .." pikirku .

baru saja mau mau beli , tukang gorengan itu malah pergi membawa bungkusannya . kuperhatikan , ternyata yang membeli gorengan nan renyah itu , wanita disebelahku ! kapan pesannya dia? mungkin ketika aku melamun tadi. kok aku gak sadar ya?

"mas ngopi .."wanita itu menyodorkan plastik berisi gorengan yang sedari tadi aku impi impikan.

 "gak usah malu - malu , saya tahu si mas dari tadi laper kan?"

wow , malu aku dibuatnya , jadi sejak tadi ia memperhatikan aku megang - megang perut.

"makasih mbak , saya ambil yahh.."

jadi gak enak aku jadinya . tapi daripada lapar , lebih baik aku lahap saja , lumayan...

"laper apa doyan nih?"candanya

"...ups .. sorry ..."sambungku ..

"hahaha .. " tawanya lepas.

"..bentar yah .."

rupanya ia ditelfon lagi untuk kesekian kali .. ahh aku tak peduli , masih kulahap tahu isi ditambah cabe rawit , membuat badanku hangat meski kepedasan rasanya lidahku.

wanita itu terlihat clingak clinguk , sperti mencari sesuatu.

"udah ada yang jemput , ya?" tebak ku.

 "emmh iya .. tapi masih ujan nihh .."

"lhoo emang dimana di jemputnya , mbak?"

"itu disana .. mas aku duluan yah .. makasih ..ya..."

dengan segera , ia bergegas meninggalkanku. menuju sebuah pelataran parkir yang tak jauh dari halte ini. hujan masih turun , meski tak begitu lebat.

"lhoo , ngapain kamu mas..?"

sedikit nekad , aku pinjam sebuah payung dari ojek payung di halte tadi , kupayungi dia , tak peduli aku basah kuyup , kuantar dia menuju pelataran parkir tempat ia dijemput.

sesampainya di tempat parkir , sebuah mobil telah menunggu. tak menunggu lama ia langsung masuk kedalam mobil itu , dan tenyata itu mobil yang tadi sore , mobil yang ia banting pintunya. pantas aku rasanya kenal mobil itu.

"ohh sudah baikan rupanya .."kataku dalam hati.

aku masih berdiri disamping mobil itu masih dengan payung yang tadi kupinjam . percuma kukenakan payung ini , toh badanku sudah basah semua.

 "makasih ya..."

wanita itu membuka jendelanya , seakan tak peduli hujan ia mengucapkan itu padaku. senyuman itu membuatku luluh untuk kesekian kali .

"sama - sama !"

"hah?"

aku bingung karena sambil menutup kaca jendelanya wanita itu memberikan bahasa tubuh tertentu. iapun menutup kaca jendelanya , berlalu dari hadapanku ,

ohh rupanya supir mobil itu memberikan kado bagiku . ya , lagi lagi genangan air ia semprotkan padaku. hah sial nian .. dengan langkah yang berat lantaran sepatuku tergenang air , aku kembali kehalte itu , tasku masih disana.

entah bagaimana aku harus pulang , seluruh tubuhku basah kuyup ! ahhh tak apa lah yang penting aku pulang dengan selamat. tak lupa aku bayar payung yang tadi aku sewa.

"Mas ! tunggu !"

"kenapa bang? gorengannya belum dibayar ya?"

 "ini .. dari non yang tadi .."abang gorengan menyodorkanku sesuatu

"kartu....? hei .. ini kan kartu nama?" gumamku dalam hati.

dibaliknya kartu nama itu , terdapat nama seorang wanita dan nomor telepon.

"hah? apa maksudnya ini?"

aku masih tak percaya wanita itu memberikanku sebuah kartu nama. aku tersenyum simpul , masih terheran - heran dan tak percaya apa yang terjadi hari ini . mungkinkah jempol dan kelingking itu menandakan kalau aku harus menelfonnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar